Breaking News

Sering Rebutan Mainan, Ini Saran Psikolog agar Balita Mau Berbagi dengan Temannya

Sejak dini anak perlu diajarkan untuk berbagi mainan atau bersedia meminjamkan mainan pada adik atau temannya.


PSIKOLOGIPEDIA.COM - Seolah sudah menjadi hal yang lumrah lantaran sering ditemui anak balita yang tak mau berbagi mainan.

Bahkan sering terjadi mereka rebutan mainan, hingga berakhir dengan jerit tangis.

Sebenarnya kenapa hal tersebut bisa terjadi, apakah wajar?

Bagaimana cara untuk mengajarkan anak untuk mau berbagi?

Simak kupasan lengkapnya di sini, Rabu (14/3/2018).

Seorang Psikolog sekaligus selebriti, mantan penyanyi cilik kali ini berbagi cara untuk para orangtua bagaimana mendidik anak balitanya bersedia berbagi, seperti berbagi mainan pada temannya.

Mellissa Grace bagikan tips tersebut melalui akun media sosial miliknya.

Lalu pertanyaan pertama, apakah wajar anak sulit berbagi?


Menurut Mellissa, anak yang berusia balita hingga 6 tahun menganggap kepemilikan terhadap suatu mainan atau barang adalah bagian dari konsep dirinya.


Sehingga di usia ini memang sering terjadi anak menjadikan mainan sebagai sesuatu yang tak boleh dipinjam bahkan disentuh orang lain.


Padahal kemampuan sharing atau berbagi merupakan kemampuan yang sangat penting dimiliki seorang anak untuk mengembangkan ketrampilan sosialnya.


Kemampuan inilah perlu dilatihkan sejak dini.


Meski demikian, perlu diingat dan dipahami oleh para orangtua bahwa pelatihan agar anak memiliki kemampuan untuk berbagi bukanlah sesuatu yang bisa dipaksakan.


Alasannya seperti dijelaskan di atas kalau kepemilikan pada suatu barang di usia ini merupakan bagian dari konsep dirinya.


Lalu bagaimana melatih kemampuan berbagi pada anak balita?


Pertama, dorong anak untuk bersedia berbagi tapi tidak dengan memaksa.


Contoh dengan mengatakan,"Kamu baik banget deh saat kamu mau pinjemin teman kamu bonekamu."


Langkah selanjutnya yakni dengan memberikan teladan perilaku berbagi.


Misalnya: "Papa lebih happy saat berbagi makan sama mama, makan sepiring berdua, dik..."


Nah langkah selanjutnya merupakan hal penting dan sering dilanggar oleh orangtua.

Ketika anak tak bersedia berbagi dengan temannya, jangan permalukan atau tegur anak di depan umum, melainkan tunda sampai ada kesempatan bicara berdua dengan anak.

Tanyakan pada anak, apa yang membuatnya tak mau berbagi dengan temannya.

Coba tanya juga bagaimana perasaannya kalau ia tak boleh eminjam mainan milik temannya?

Hal tersebut merupakan pelajaran berharga tentang mengembangkan empati (merasakan apa yang dirasakan orang lain).

Lalu hal yang tak kalah penting dalam proses melatih anak ini, sesaat sebelum waktu anak bermain dengan temannya, sebaiknya ajak anak untuk bicara terlebih dahulu.

Diskusikan tentang mainan apa yang sekiranya ia ingin share dengan temannya dan mainan apa yang tak ingin share dengan temannya.

Mainan yang tak ingin di-share, letakkan di tempat terpisah.

Pastikan mainan yang akan di-share dengan teman jumlahnya cukup ketika bermain bersama.

Lalu tahap terakhir yakni berikan pujian.

Saat anak bersedia berbagi puji dengan segera, misalnya "Mama bangga sama kamu yang bersedia berbagi mainan dengan teman."

Semoga bermanfaat. (Psikologipedia.com)

Tidak ada komentar