Breaking News

Saran Psikolog Cara Mengatasi Sakit Hati ala 'Nyala' Api

 
Ilustrasi nyala api, Psikolog ini umpamakan sakit hati dengan rasa panasnya api yang mengenai jari tangan.

SIAPA tak pernah merasakan sakit hati? Bila dilakukan penelitian mungkin saja persentase angka 100 bisa dicapai karena hampir stiap orang kemungkinan besar pernah merasakan sakit hati.

Sakit hati karena dikhianati pasangan, sakit hati karena ditikung sahabat sendiri dalam percintaan, sakit hati karena tak dihargai dan selalu diremehkan, sakit hati karena penolakan, sakit hati lantaran gagal menggapai sesuatu dan masih banyak penyebab sakit hati lainnya, Kamis (1/2/2018).

Setiap orang memiliki cara untuk merespon rasa sakit, ada yang menahannya, ada yang melawan, ada yang pasrah, ada juga yang akhirnya melampiaskan ke hal lain, atau memendamnya sampai tak kuat hingga berakhir buruk.

Apapun masalahnya, yang menyebabkan sakit hati akan meninggalkan luka psikis yang berefek tak baik nantinya.

Seorang Psikolog memiliki cara 'mengatasi' sakit hati dengan menggunakan perumpamaan nyala api.

Mellissa Grace MPsi Psikolog, mantan artis cilik ini selalu beri solusi atas persoalan yang berkaitan dengan psikologi melalui akun Instagramnya @mellissa_grace.

Beberapa pertanyaan netizen padanya tak sedikit pula yang ia jawab dengan berikan solusi sesuai dengan bidang yang ia kuasai yakni psikologi.

Kali ini ia mengulas tentang sakit hati dan mengumpamakan hal tersebut dengan nyala api.

Tepatkah membiarkan rasa sakit hati? Memendamnya, menahannya sampai maksimal?

Mellissa menyatakan hal ini tak sehat.

Ia mengumpamakan sakit hati seperti tangan yang menyentuh api.

Apa yang terjadi bila sakit hati dibiarkan seperti tangan yang menyentuh nyala api?

Apa yang terjadi bila panasnya api dibiarkan, ditahan sekuat tenaga?

Tak perlu membuktikan semua orang tahu, tangan akan terbakar.

Secara spontan ketika jari tangan menyentuh api, bisa dipastikan orang tersebut akan menarik tangan dan menjauh dari sumber api.

Karena gerakan menjauh adalah refleks agar tangan tak terbakar.

Rasa panas api memberi pesan agar tangan menjauh supaya tak terbakar.

Hal itu merupakan pesan bahwa Anda perlu melakukan sesuatu untuk mencegah bahaya atau kerusakan yang lebih parah di kemudian hari.

Pada kasus nyala api tadi yakni dengan menarik tangan sekuat-kuatnya agar tangan tak terbakar.

Sedangkan terkait rasa sakit hati yang dirasakan perlu dilakukan sesuatu seperti mengubah perilaku, atau mencegahnya agar tak terjadi atau melakukan hal yang diperlukan untuk mengatasinya.

Bayangkan bila sakit hati didiamkan dan tak melakukan perubahan, tentu akan terjadi kerusakan parah.

Rasa sakit hati menurut Mellissa seperti pesan yang menunjukkan bahwa Anda perlu melakukan sesuatu pada seseorang atau suatu hal yang membuat sakit hati.

Yakni dengan mengubah perilaku atau pola pikir mengenai orang atau suatu hal yang bikin Anda sakit hati.

Bila hal ini tak dilakukan bahaya emosional lainnya yang lebih parah bisa terjadi.

Nyala api yang mengenai tangan adalah buktinya.

Psikolog ini berpesan agar jangan sekali-kali membiarkan sakit hati, lakukanlah sesuatu.

Sakit hati dengan pasangan, lalu dipendam, hal ini terjadi bertahun-tahun hingga jadi bom waktu.

Berbeda kalau perilaku pasangan yang bikin sakit hati diutarakan, disampaikan dengan terbuka dan sama-sama ikhlas untuk mencapai solusi bersama.

Hubungan selamat, kesehatan jiwa juga didapat.

Postingan Mellissa Grace bisa disimak di sini.


Semoga bermanfaat. (Psikologipedia.com/Robertus Rimawan Prasetiyo)



Tidak ada komentar